DAY ELEVEN: DEMAM BULU TANGKIS
Tanpa terasa hari ini sudah memasuki hari ke 11 saya mencoba mengisi hari-hari membersamai anak-anak dengan culture komunikasi produktif.
Setiap harinya ada saja hal yang menarik dan layak untuk dibagi. Semakin hari anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan dengan vitur unik mereka masing-masing.
Alhamdulillah salah satu hal yang berubah signifikan dalam hal kebiasaan sehari-hari adalah "bermain HP". Sepertinya kali ini kami berhasil untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari benda kecil dengan radiasi tinggi itu. Anak-anak mulai lebih senang mencari dan bereksplorasi dengan hal baru yang ada di sekitarnya.
Seperti dua hari ini Sabtu dan Minggu ekplorasi ada pada kemampuan mereka bermain badminton.
Siapa yang tidak suka badminton?
Gema olahraga ini kembali populer setelah berhasil meraih banyak medali dalam ajang Asian Games 2018.
Euforia itupun sampai pada anak-anak saya setelah playdate bersama sepupu mereka Sabtu kemarin. Seharian mereka bermain badminton dan bisa ditebak mereka cukup mahir mengayunkan raket hanya dalam sehari.
Sampai akhirnya singkat ceritaanys tuh mereka minta belika raket sendiri untu dipakai main dirumah.
"Ma aku belikan raket po'o Maa"
Rengekan Mas Nizam menghiasi Minggu pagi ini.
"Coba ditanyakan ke Papa Mas boleh apa tidak"
Merasa saya tidak mampu memberikan putusan maka saya lempar saja ke Papanya.
"Mama aja yang bilang biar dibolehkan"
"Lho kan berani, jagoan ayo minta sendiri ke Papa"
Berusaha untuk tetap memberikan pujian sebagai apresiasi dan semangat positif.
*******
Akhirnya setelah Mas Nizam mengajuksn proposal ke Papa, tibalah Mama sebagai penanggung jawab lapangan untuk memastikan kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
Saya mikirnya bagaimana kalau kesempatan meminta raket ini dipakai untuk memicu semangat Mas Nizam dalam belajar. Sepertinya layak dicoba.
"Mas, nanti kalau dibelikan raket janji sama Mama yaa"
"Janji apa Ma?"
"Mas kan keinginannya membeli raket dituruti sama Mama, jadi nanti gantian Mama yang dituruti ya Mas."
"Iya"
Tanpa mikir panjang, sepertinya kalimat saya sudah cukup jelas.
Akhirnya pergilah kami ke toko perlengkapan olahraga setelah berkali-kali ditagih dan diingatkan untuk membelikan raket.
"Ayo kapan? Katanya mau beli raket?"
Si Mas yang berpendirian kuat terus menyibukkan diri umtik mengingatkan
Kami segera membelikannya raket.
Setelah raket ditangan bisa dibayagkan betapa sumringahnya wajah dua bocah lakik sayaa membawa raket pilihan mereka sendiri. Dan sayaa, elus2 dompet sambil doaa supaya ikhtiar nyenengin anak ini membawa manfaat buat mereka. Daannn, tetep ingat dengan tujuan awal tadi.
Kesepakan dimulai,
"Are you happy boys?"
"Yesss"
Duo bocils jawab sambil senyum lebar selebar jilbab Mama.
"Hmmm, sudah dituruti Mama dibelikan raket ya, setelah ini janji sama Mama lebih semangat belajarnya ya Mas. Nurut nasehat Mama sama Papa yaa......"
Kepanjangannmn....belom kelar mereka udah ngacir 😂
"Ya Mas,oke Mas"
Sambil memastikan dia jawab hehehe
"Iya Maaa, oke"
Jawaban Mas Nizam meyakinkan
Notes: ngasih arahan jangan panjang-panjang sih ya biar ngena
Yah semoga mereka ingat akan janji mereka yaa Moms. Aamiin 😘
Komentar
Posting Komentar