OBSERVASI GAYA BELAJAR NAIRA DAY 2
Ketemu lagi sama hari Sabtu, kalau buat Mas2nya sih hari sabtu minggu itu hari boleh main gawai 3 jam dalam sehari.
Yang mana waktu 3 jam itu akan selalu mereka tagih dalam keadaan sadar ataupun tidak sadar. Hehehe... Saking girangnya mereka tuh sejak bangun tidur melek mereka bakalan nagih jatah main mereka seketika mereka sadar bahwa hari ini adalah WEEKEND.
Untungnya aturan itu sementara belum berlaku buat si bontot selama dia belom paham konsep nama2 hari. Hahahaa alhamdulillaah. Dia masih pahamnya konsep menirukan. Jd so far sih dia cuman suka niru2in Kakak2nya aja minta main gawai ketika melihat kakaknya main, selebihnya dia masih bisa diarahkan.
Untuk sabtu pagi ini banyak waktu membersamai si bontot sejak bangun tidur karena dia sedikit kurang enak badan. Semalem badannya agak anget mungkin karena kecapean ikut Papanya nganterin Mbah Uti kontrol ke RS pulang jam 11 malem kali ya. Gak pake rewel tapi bubuk dalam keadaan badan anget. MasyaAlloh anak pinter alhasil Emaknya ini yang gak tega semaleman nemenin dia bareng kompresan dan minyak kayu putih.
Alhamdulillaah pagi bangun tidur dia udah agak keringetan dan bangun dengan biasa saja dan lama2 juga suhu normal badannya kembali muncul. Sekitar jam 7 pagi masih saya biarkan dia main ringan aja dan lama2 juga kasian kan liat dia gerah gitu jadinya pengen mandikan atau seka pakai air hangat. Mencoba merayu dia untuk masuk kamar mandi tapi tak berhasil. Bahkan untuk lepas bajunya yang mamel kena keringet campur basah kena kompresan pun tak berhasil. Puter otaakkk dan ajak dia kompromi.
Masih meraba2 sih kalau adek ini tipe kinestetik and visual learner. Jd meskipum diceramahin kalo visualnya dan tangannya gak ikutan merasakan pengalaman belajar maka hasilnya nihil. Hanya berujung penolakan.
"Gak maau"
Bahkan pengusiran
"Mama pergioo"
Gatot merayu dia untuk lepas baju, masuk kamar mandi dan seka menyeka.
Ehh kebetulan sedari bangun tadi tuh dia megang miniatur kuda dan bisa dimanfaatkan. Jadilah kita main-main dulu deh, ceritanya kudanya tuh bangun tidur kotor pengen mandi. Sya siapkan baskom isi air hangat (yang harusnya dipake dia mandi) diatas bayang bambu. Sama gelas plastik kecil buat gayung. Respon positif terjadi sejak awal dia lihat baskom isi air hangat plus gelas plastik. Muka yang awalnya sebel diajakin seka akhirnya berubah sumringah.
"Kudanya kotor, ayo kudanya dimandikan sama Mbak Naira ya kuda"
Cukup suara saya saja yang mengarahkannya. Dia pun belum langsung mencelupkan kuda dalam air. Dilihat duluu sambil dipegang makin erat.
"Wahh airnya hangat, ayo kudanya berenang yok"
Pelan-pelan baru dia akhirnya mencemplungkan kudanya ke dalam baskom. Diikuti kedua tangannya. Tangan kanan sambil memegang gelas plastik dan tangan kiri pegang kudanya dia mulai menirukan rangkaian mandi mulai dari "cawik" dan sebagainyaa... hahahhaaa berhasil. Alhamdulillaah
Dia fokus dan konsentrasi tanpa berkata apa2 cukup raut wajah bahagia sudah mencerminkan.7
"Wahh kudanya aja mandi ya, seger ya kuda"
"Yee ayok sekarang Mbak Naira yang dibersihkan badannya"
Sambil saya coba meraba bagian bawah baju untuk dilepas.
"Emok Ma"
Masih mengalami penolakan kali ini. Akhirnya sedikit saya biarkan dia untuk capek sendiri mandikan kudanya untuk beberapa saat sehingga sampailah pada tawaran berikutnya.
"Sudah bersih ya kudanya??"
"Sekarang Mbak Nairanya yang mandi biar bersih"
Masih diolah sampai akhirnya dia menyelesaikannya sendiri.
"Udah, udah bersih kudanya"
Rasanya legaaaa alhamdulillaah...
"Terus sekarang waktunya Mbak Naira yang dibersihkan ya"
Tanpa banyak alasan dia langsung menyerakhan bajunya untum dilepas dan kemudian badannya untuk dibersihkan.
Alhamdulillaah yeee...
Dari penggalan kejadian pagi ini sepertinya terlihat dia melalui proses belajar visual dan kinestetik. Karena tidak adanya respon terhadap ajakan2 verbal sebelumnya jadinya poin auditori tidak tampak.
Sibuk mandikan kuda |
Tampak depan |
Hasil observasi hari ini |
Komentar
Posting Komentar