SEJAK DINI AJAKLAH ANAK MEMBACA
Minggu, 18 Oktober 2009
KOMPAS.com - Berkembangnya kemampuan berbahasa merupakan hal penting bagi anak usia pra sekolah. Ini menjadi indikasi kemampuan verbal berkait dengan daya intelegensi anak pada masa sekolah dasar dan lanjutan.
Latar belakang inilah yang menjadi alasan Nimas Zahrotul Ayniyah, Mahasiswi Universitas Airlangga menuliskan karyanya dalam Lomba Karya Tulis Beswan Djarum 2009. Juara Pertama akhirnya diraihnya.
Karya berjudul Membaca Buku Cerita Bergambar Sebagai Interaksi Ekstra Teks Orang Tua dan Anak Dalam Perkembangan Bahasa Usia Dini memberikan gambaran pentingnya masukan bahasa pada anak usia dini, yaitu 2-4 tahun atau yang disebut golden age. Serta peran penting orang tua sebagai fasilitator bahasa anak.
Membaca bersama antara orang tua dan anak dengan media buku cerita bergambar dapat menghasilkan interaksi ekstra. Menurut salah satu juri, Bambang Hidayat (ITB), ada unsur penting yang dikemukakan Nimas, yakni kesadaran orang tua.
"Tapi kami juga melihat potensi dari pemenang pertama ini karena dia ingin mengembangkan generasi termuda sebagai tiang pancang yang penting dalam pembangunan Indonesia. Melihat pentingnya menyerap kosa kata, leksikon dasar, karena dengan itu diharapkan ada peningkatan intelejensia bagi bangsa Indonesia," ujarnya. Karya tulis ini juga dinilai relatif sederhana, cepat, dan tidak membutuhkan banyak biaya untuk direalisasikan.
Nimas sendiri mengatakan karya tulisnya dapat menjadi masukan bagi orang tua bagaimana mendidik anak tanpa melupakan nilai luhur masyarakat. "Saya sempat merasa tulisan saya tidak terlalu bermakna dibanding teman-teman yang ahli teknologi. Topik saya memang sederhana. Tapi, apabila saya tekuni dan disosialisasikan bagi masyarakat, Insya Allah akan berdampak bagus bagi anak usia dini. Karena saya fokus pada bagaimana orang tua mendidik anak, dan nanti mereka sekolah tidak melupakan nilai luhur keluarga dan masyarakat. Dan yang saya pentingkan terutama minat membaca," ujar Nimas.
Dalam karya tulisnya, Nimas juga mengatakan berdasarkan data Unicef, 70 persen anak yang putus sekolah dari SD tidak siap untuk berinteraksi dan mengikuti pendidikan SD. Hal tersebut karena anak kurang menguasai kemampuan berbicara, membaca, dan menulis secara bersamaan akibat rendahnya penguasaan kosa kata.
Nimas juga menulis meskipun pemerintah telah menggalakkan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan program belajar dan bermain, namun berdasarkan data Depdiknas, hingga akhir 2008 angka partisipasi kasar PAUD baru sekitar 50-53 persen dari 29,8 juta anak. Artinya separuh dari jumlah anak usia dini di Indonesia belum mengecam PAUD.
Nimas dinobatkan sebagai juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Beswan Djarum Tingkat Nasional 2009, di Hotel Menara Peninsula, 16 Oktober dan akan mendapatkan hadiah 20 juta rupiah beserta piagam.
Selain Nimas, ada Ilham Febby Juanda (Universitas Pendidikan Indonesia) yang menulis mengenai Potensi Rhizobakteria sebagai agen biofungsida untuk pengendalian jamur fitopatogen sebagai juara kedua, dan Tito Tegar (Institut Pertanian Bogor) sebagai juara tiga dengan karya tulis mengenai pembuatan kemasan ramah lingkungan dari polylactic acid berbasis ubi kayu.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Ehemm jadi inget jaman jaya dahulu dimana otak masih berisikan idealisme segar tentang impian mengubah dunia. Sekarang, impian mengubah dunia itu terasa semakin nyata dengan adanya tiga anak cerdas bersamaku menatap masa depan dan mengubah duniaa. Kalo dulu saya cuma punya 2 tangan dan 1 kepala untuk berfikir, sekarang saya punya 6 tangan dan 3 pemikiran ekstra untuk merubah dunia. Which means, 3 perut tambahan juga untuk dinafkahi...wkwkk 😅 but thanks to Mas Husband sudah ikhlas dan ridho mencari nafkah halal untuk kami..luv you 😘. Alhamdulillah wa syukurillah yaa Aĺloh telah menghadirkan mereka dalam hidup kami.
Komentar
Posting Komentar